6/01/2018

ketika rasa melaknat cinta


KETIKA RASA MELAKNAT CINTA

Dikala senja tak lagi memudarkan lamunan pagi, seorang wanita bercadar meminta bibir pantai menguraikan kata-kata cinta yang terpendam lama bersama kerasnya karang di dasar laut lepas. perasaanya kian bercumbu mesra dengan tinta menjamah lembaran kertas penuh desahan hati dalam bercerita seorang pemuda shaleh yang di pujanya, ibu hawa kala dulu, tidak mewariskan keberanian berucap atas perasaan yang butuh tanggung jawab.
imla' namaya telah menemani sujud memecahkan harapan doa pada tuhan yang telah memutar-mutar perasannya kepada seorang pemuda shaleh. diawali papasan salam disebuah pedesaan,  kota Aceh nama kotanya.Sebut moh ilham salah satu putra kiai sebuah pesantren shalafiyah yang terpandang dimata masyarakat sekitarnya. ilham diwaktu itu bersama seorang santri (shohib alfalalah) tepatnya hari jumat sore menuju makam kakeknya untuk menziarahinya, sepeda ontelnya memaksa santrinya untuk menggayung lebih cepat melawan tanjakan di depannya,
Ilham "shohib  dayungkan kaki-mu untuk melawan tanjakan didepan sana"
shohib " ia ini lagi berusaha gus"
dengan nafas terengos-engos kayak sapi habis bajak sawah,
geraman shohib dalam hatinya " enak jadi seorang anak kiai tidak mau turun dari sepeda, padahal ada tanjakan di depann, huff
tak lama separuh tanjakan di laluinya shohib tidak kuat lagi, pada akhirnya keduanya jatuh.
ilham "  kenapa tidak bilang kalo mau jatuh" sambil bercanda.
coba kamu bilang, saya kan bisa turun duluan sebelum jatuh, hhhh
shohib adalah santri kesayangannya yang menjadi teman pendamping ilham yang sangat patuh pada perintahnya.
dalam perjalanan keduanya saling bercanda, namun shohib tetap tahu dalam menjaga sikap terhadapnya, sesampai pintu makam shohib menaru sepedanya di bawah pohon mangga, tak lama kemudia ilham  mengucapkan salam "assalamualaikum Wr. Wb,
tahunya suara merdu terucap waalaikumsalam,
hah dalam hati ilham, dengan heranya ia memanggil si shohib untuk segera menayakan pada shohib,
Ilham "shohib,,, sini cepat
shohib " ia gus, dengan tergesa-gesa memenuhi panggilannya,
Ilham " tadi saya ucapkan salam ada yang menjawabnya, coba buka pintunya,
si shohib langsung membuka pintunya,
sesosok seorang wanita bercadar menjadi cermin di depanya dengan bersikap cepat keluar menjauhkan diri dari ilham dan shohib,

LANJUTAN TANGGAL 04 JUNI 2018..................!
Share:

0 komentar:

Posting Komentar