6/08/2018

GILA




Aku ingin menumpahkan tetesan noda kehidupan diatas hamparan permadani bersama-mu.
Namun aku tak tahu harus memulai darimana? 
tak lekasnya jemari menemukan awalan mulanya darimana.
Namun hati kecil-ku memalingkan mukanya tanpa suport nafsu yang aku meliki.
Tekukan permadani mulai lusuh oleh desahan jemari tangan semakin menjambak dalam kepalan tangan-ku. Sesudah itu, mengenang-mu memeningkan kepala ini.
Sambil membenturkan kepalan tangan ke kepala ini.
Kenapa aku tak bisa melamar satra dengan kata-kata abstrak dalam jiwa-ku, padahal aku bercita-cita dengan dunia sastra untuk menjadi orang yang tak tahu arah dan gila. Tanpa arah menunjukkan kata kata yang akan teruraikan oleh kegilaan seni sastra.
Erai waktu telah mengelus keinginan, lembutnya hamparan rasa yang tak mau di madu kembali, bagaikan angin tak mau diwakili dalam menggoyangkan ranting-ranting cerita malam untuk hari ke hari. 


Positif thinking
Share:

0 komentar:

Posting Komentar