11/26/2018

Guru Nasional


Guru Nasional

Oh guru
Pancaran panorama gulungan kata menuntun otak-otak dungu
Sosok lusuhmu melacurkan diri dalam duniaku
Abjad-abjad tak mampu kau beli
Engkau tempuh waktu malam hari
Guru
Bakti anak bangsa kau bidik dengan surga
Tiada lain, untuk mengenal seorang hamba
Guru
Kau bajakkan santun berilmumu dalam mimpiku
Tiada tuhan, untuk menjamui kuburanmu tatkala kau mendauluiku
Allah, rindui tubuhku dalam sosok guruku

فهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذنوبِي # فَإنّكَ غَافِرُ الذنْبِ العَظِيْم
ذنوبِي مِثلُ أَعْدَادٍ الرّمَالِ # فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَاذَاالجَلاَل

Share:

11/25/2018

MENANTI TUHAN BERKATA

Ku kutip kalimat tuahan berkali-kali
Sejak sajak menanti titipan tuhan turun ke bumi
Tersingkur dalam teduhnya kata-kata tanpa adanya arti
Sia-sia telah dialami
Andai kata tanpa sajak
Bagai lahirnya anak tanpa bapak
Tanda tanya, bagaimana menjadi sajak
Ding-ding lelah dengan kata-kata
Lanun lelah pulang tanpa harta
Dalam menemani tajamnya waktu telah usai
Hanya segelintir dedaunan terendus pulangnya angin darat ke laut lepas
Sudi menemani dengan kekecewaan berlipat ganda
wahai penguasa
Sendi kata-kataku sudah tua nan patah oleh
waktu yang memojokkan rasa
Tak mampu lagi kata-kata membalut balasan tuhan tak lekas datang.
tuhan!
Share: